Tuesday, April 14, 2015

Santouka Ramen

Santouka Ramen

Selamat siang teman teman sebangsa dan setanah air, setelah sekian lama tidak blogging, saya memutuskan untuk melanjutkan blogging. Saya mulai dengan topik yang saya sedang keranjingan yaitu Ramen. Pada dasarnya ramen itu mi ala jepang, biasa disajikan berkuah, dimakan panas - panas. Ramen itu sendiri kadang disebut shina soba atau (soba cina), karena pada dasarnya di Jepang, orang sudah mengenal soba terlebih dahulu daripada mi yang baru dikenal pasca perang dunia kedua.

Sebetulnya ini bukan ramen pertama yang saya makan, pertama kali saya kenal ramen itu ramen Sanpachi yang cabangnya ada di mana mana, lalu lanjut Ajisen Ramen. Setelah itu lama sekali tidak makan dan tidak mencari hingga ketemu Hakata Ikkousha yang mana rasanya beda dari ramen - ramen yang sudah ada terlebih dahulu, di mana kuahnya begitu sedap seolah tiada lawan tanding, hingga suatu saat seorang kawan post di facebook, ada ramen enak yang kalo dah coba itu nanti kalo makan ramen lagi di tempat lain bisa serasa makan mie instan. Aku gak percaya, sebagaimana seorang Thomas yang tidak percaya sebelum kuah ramen itu menyentuh lidahku dan kugigit chasiu nya sendiri.

Kara Miso Ramen

Shio Ramen

Dan akhirnya tiba lah saat yang ditunggu tunggu, kedua mangkok ramen pun telah dipesan dan datang. Khusus kali ini saya review keduanya sekaligus, di lain artikel akan saya review terpisah.
Mie (3/5): Mie nya standard, ntah kenapa Santouka lebih memilih untuk menggunakan mie kuning untuk ramen ini, mie ini betul betul mie kuning basah standar yang bisa ditemukan di pasaran, saya dan teman saya kecewa dengan mie nya. Tapi pernah suatu ketika saya bertandang kesini dan dapat mie yang bukan mie kuning dan terasa lebih enak. Jadi seandainya manajemen Santouka Ramen membaca tulisan ini, tolong dipertimbangkan untuk menggunakan mie standar ramen seperti yang dipakai oleh kompetitor.
Kuah (4/5): baik shio ramen maupun miso ramen (bahkan saya sudah mencoba shoyu ramen juga di kesempatan lain) kuahnya enak, kekentalannya pas, shio atau garam jepang memperkuat rasa dari tonkotsu nya, baik miso maupun shoyu menambahkan rasa namun tidak mengalahkan rasa dari tonkotsu nya. Dari sisi kuah ramen bisa dibilang juara nomor 2, hanya kalah dengan Tabushi Ramen.
Daging (4.5/5): Daging nya juicy, sangat enak. Aku yakin cha siu ini dimasak dalam kondisi berkuah dan rasa kuahnya menempel dan meresap pada daging dan lemaknya, sehingga bisa dikatakan ada kenikmatan extra di setiap gigitannya.
Aksesoris (4/5): Telur nya dimasak pas setengah matang, ada menma dan narutomaki (jarang ada di ramen lainnya)

Singkat cerita aku puas setiap kali pulang dari Santouka Ramen, hanya saja yang selalu menggangguku cuma keberadaan mie kuning nya, seandainya diganti dengan mie sebagaimana standar ramen akan lebih nikmat. Berikut contact detail dari Hokkaido Ramen Santouka.

Hokkaido Ramen Santouka

Restaurant

Today 11:00 am – 9:30 pm

Sekilas mengenai ramen hokkaido. Ada 3 macam ramen di daerah Hokkaido : Miso Ramen yang terkenal di daerah Sapporo , Shio Ramen yang terkenal di daerah Hakodate, dan Shoyu Ramen yang terkenal di daerah Asahikawa. Dan ketiganya ada di Santouka Ramen.

No comments:

Post a Comment